Patrolihukum.com. Sungai Penuh - 07 Agustus 2025, Provinsi Jambi mencatat kemajuan signifikan dalam pembangunan manusia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jambi berada di angka 74,36, masuk kategori tinggi.
Dari 11 wilayah administratif yang terdiri dari sembilan kabupaten dan dua kota, ada lima daerah yang mencatat IPM tertinggi dan dinobatkan sebagai wilayah termaju.
Menariknya, salah satu dari lima besar justru memiliki Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) terendah di Jambi tahun 2025.
Berikut lima wilayah termaju di Provinsi Jambi versi IPM terbaru:
1. Kota Jambi – IPM 81,77
Sebagai ibu kota provinsi, Kota Jambi menempati peringkat pertama dengan IPM tertinggi. Wilayah ini menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, perdagangan, dan kebudayaan Melayu di Sumatera bagian tengah.
Perkembangan infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan turut mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakatnya.
2. Kota Sungai Penuh – IPM 77,93
Berada di kawasan dataran tinggi yang dikelilingi Taman Nasional Kerinci Seblat, Kota Sungai Penuh menjadi kota terbesar kedua di Jambi.
Selain kaya akan potensi wisata alam, kota ini juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
3. Kabupaten Bungo – IPM 74,44
Kabupaten Bungo yang resmi berdiri tahun 1999 terus mengembangkan sektor unggulan seperti perkebunan, peternakan, pertambangan, dan hortikultura.
4. Kabupaten Kerinci – IPM 74,33
Dijuluki “Sekepal Tanah dari Surga”, Kabupaten Kerinci dikenal sebagai destinasi wisata unggulan di Jambi, termasuk keberadaan Gunung Kerinci gunung berapi tertinggi di Indonesia.
Potensi alam dan pariwisata mendorong kemajuan daerah ini, meski tantangan geografis masih menjadi perhatian.
5. Kabupaten Sarolangun – IPM 73,76
Sarolangun mengejutkan dengan masuk dalam lima besar wilayah termaju di Jambi. Terletak di jalur strategis Lintas Sumatera, daerah ini memiliki potensi besar dalam sektor perdagangan dan industri.
Lima wilayah termaju di Provinsi Jambi ini menunjukkan bahwa kemajuan daerah tidak hanya ditentukan oleh faktor ekonomi semata, tapi juga oleh peningkatan kualitas hidup masyarakatnya secara menyeluruh dari pendidikan, kesehatan, hingga daya beli.
(Ari)